Struktur Devisional dan Fungsional dari Perusahaan PT. Unilever, Tbk

09.46 SaraswatiCS 0 Comments


U
nilever Indonesia telah berkembang menjadi sebuah perusahaan terkemuka rumah dan perawatan pribadi serta makanan dan produk es krim di Indonesia. Portofolio Unilever Indonesia mencakup banyak dikenal dan dicintai merek dunia, seperti Pepsodent, Ponds, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight, Wall, Blue Band, Royco, Bango dan masih banyak lagi. Perusahaan ini menawarkan sahamnya kepada publik pada tahun 1981 dan telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 11 Januari 1982. Seperti pada akhir 2011, Perusahaan ini peringkat enam pada Bursa Efek Indonesia dalam hal kapitalisasi pasar.

Struktur organisasi

       1. Direksi

·         Presiden direktur
Hemant Bakshi

·         Direktur
Tevilyan Yudhistira Rusli

·         Direktur
Hadrianus Setiawan

·         Direktur
Ramakrishnan Raghuraman

·         Direktur
Debora Herawati Sadrach

·         Direktur
Ainul Yaqin

·         Direktur
Enny Hartati Sampurno

·         Direktur & Sekretaris Perusahaan.
Sancoyo Antarikso

·         Direktur
Annemarieke de Haan

2          2. Dewan Komisaris
·         Calon Komisaris Independen
Mahendra Siregar

·         Presiden Komisaris
Maurits Daniel Rudolf Lalisang

·         Komisaris Independen
Bambang Subianto

·         Komisaris Independen
Cyrillus Harinowo

·         Komisaris Independen
Hikmahanto Juwana

3          3. Komite Audit
·         Ketua Komite Audit
Erry Firmansyah

·         Anggota Komite Audit
Muhammad Saleh

·         Anggota Komite Audit
Benny Redjo Setyono

4          4.  Komite Nominasi dan Remunerasi
·         Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi.
Peter Frank Ter Kulve

·         Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi.
Maurits Daniel Rudolf Lalisang

·         Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi.
Enny Hartati Sampurno


Berikut dimensi dimensi struktur organisasi dari Unilever Indonesia Tbk:
1

Sekarang mari kita bahas dimensi struktur organisasi diatas

Suatu organisasi usaha agar memiliki struktur yang cermat perlu dilakukan departementalisasi,  yaitu dasar yang digunakan untuk mengelompokkan sejumlah pekerjaaan  menjadi satu kelompok dalam suatu organisasi. Terdapat beberapa macam departementalisasi, yaitu
11. Departementalisasi fungsional
Departementalisasi fungsional adalah mengelompokkan sejumlah pekerjaan berdasarkan fungsi yang dilaksanakanBerdasarkan struktur oraganisasi diatas dapat kita lihat bahwa dalam struktur organisasi Unilever indonesia Tbk diterapkan departementalisasi fungsional. Karena mengelompokan sejumlah pekerjaan menjadi satu kelompok.
Kita ambil contoh Director Chief Financial Officer
2
adalah departement yang mengelompokkan antara finance, account, bisnis sistem dan legal service.

22. Departementalisasi geografis
Departementalisasi geografis, mengelompokkan pekerjaan berdasarkan kewilayaan atau geografis. Dari bagan kita tidak dapat menemukan departementalisasi geografis. Karena dimensi diatas dibuat secara garis besar dan tidak mendetail. Tapi dilihat dari sisi lain bisa kita lihat perusahaan unilever menggunakan departementalisasi geografis dari penyebaran per negara. Salah satunya indonesia contohnya

33. Departemantalisasi proses
Departemantalisasi proses adalah mengelompokkan pekerjaan berdasar arus arus produk.
3

44. Departmentalisasi pelanggan
Departmentalisasi pelanggan adalah mengelompokkan pekerjaan berdasarkan pelanggan
4


Selanjutnya kita masuk ke model design organisasi Unilever Indonesia Tbk

Model desain organisasi atau struktur organisasi adalah mekanisme-mekanisme formal pengelolaan suatu organisasi yang menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi. Model organisasi berdasarkan atas desain organisasi menurut Gibson (1994) ada 2 macam yaitu sebagai berikut
Struktur Mekanik
Struktur Organik
Individual SpecializationSetiap pekerja bekerja secara terpisah dan terspesialisasi dalam satu tugas kerja yang terurai dengan jelas 
Joint- SpecializationSetiap pekerja bekerja secara bersama dan tindakan-tindakan mereka terkoordinasi untuk meneumukan dan menentukan cara-cara terbaik dalam mengerjakan (mengunjukkan) pekerjaan
Simple Integrating MechanismsHirarki kewenangan terurai secara jelas dan digunakan sebagai alat mekanisme integrasi yang utama 
Complex Integrating-MechanismsSatuan Tugas dan Tim sebagai mekanisme utama integrasi 
CentralizationKewenangan untuk mengawasi atau mengontrol berada di  puncak pimpinan organisasi. Sebagian besar komunikasi  bersifat vertikal 
DecentralizationKewenangan untuk mengawasi atau mengontrol didelegasi kepada seluruh anggota organisasi di semua level organisasi. Sebagian besar komunikasi bersifat lateral (mendatar, antar fungsi, tanpa harus selalu melapor terlebih dahulu ke pimpinan  puncak 
StandardizationMenggunakan secara ekstensif peraturan dan SOP untukmengkoordinasikan tugas, dan proses kerja dapat diprediksi 
Mutual AdjusmentMenggunakan secara ekstensif hubungan tatap muka untuk mengkoordinasikan tugas, dan proses kerja relatid sulitdiprediksi 
Status-Consciusness Informal OrganizationSetiap pekerja secara ketat melindungi, menutup, ataumenjaga wilayah kewenangan dan tanggungjawabnya dari(intervensi) pihak atau orang lain 
Status-Consciusness Informal OrganizationSetiap pekerja berbagi ilmu dan ketrampilan yang dimilikinyadengan orang lain kewenangan dan tanggungjawabnya berubahsepanjang waktu 



Daftar pusaka:

You Might Also Like

0 komentar: