Fungsi Manajemen dari PT. Unilever, Tbk

04.28 SaraswatiCS 0 Comments

Planning
PT. Unilever Indonesia, Tbk membuat banyak orang ingin sekali bergabung dengan perusahaan besar ini. Mereka membayangkan betapa kesejahteraan dijanjikan oleh PT Uniliver kepada para pekerjanya. Hal itu dikarenakan PT Uniliver memang tidak main-main dalam memilih pekerja yang akan berkarir di perusahaannya dengan menggunakan sistem manajemen SDM yang tepat.
Manajamen sumber daya manusia (SDM) adalah suatu cara yang dilakukan untuk mengatur peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien sehingga dapat bersama-sama mencapai prestasi karir yang maksimal. Manajemen SDM sengaja dibentuk untuk mengingatkan nilai tenaga kerja dalam sebuah perusahaan yang merupakan manusia. Bukan hanya sekedar mesin yang hanya bertugas melakukan segala tugas untuk perusahaan. Tetapi di sini, tenaga kerja memiliki hak-hak yang diterima dan dinikmati. Manajemen SDM di sini secara langsung akan mempengaruhi setiap sumber daya manusia dalam sebuah perusahaan itu sendiri.
Sumber daya manusia sendiri dibagi menjadi dua macam berdasarkan fakta kemampuan manusia dalam berfikir dan berinteraksi dengan lingkungan. Sumber daya manusia yang pertama yaitu sumber daya fisik. Hal ini erat kaitannya dengan kemampuan manusia mengolah energi yang dimiliki untuk melakukan suatu pekerjaan. Yang kedua adalah sumber daya mental. Sebenarnya, sumber daya yang kedua inilah yang sedikit memegang peranan penting dalam sumber daya manusia di perusahaan. Kemampuan manusia dalam berfikir, menciptakan sebuah inovasi sangat memberikan sumbangsih besar dalam kemajuan perusahaan.
Image result for pt unilever

Perencanaan fungsi Manajamen SDM PT Uniliver Indonesia, Tbk adalah perusahaan yang terkenal dengan manajemen SDM nya yang mumpuni. Bagaimana tidak, PT uniliver sangat mempertimbangkan setiap sumber daya manusia yang akan berkarir bergabung bersama PT Unilever. Di sini terbukti dengan setiap tahunnya PT Unilever sengaja merekrut orang-orang terbaik dari berbagai perguruan tinggi terbaik.
Tak hanya merekrut orang-orang terbaik dari berbagai perguruan tinggi terbaik, PT Unilever juga memiliki program manajemen SDM sendiri yang disebut dengan program latihan kerja atau LATKER. Program latihan kerja PT Uniliver sengaja dibentuk untuk meminimalisir tidak meratanya sumber daya manusia dalam perusahaan.
Setelah PT Unilever berhasil merekrut beberapa orang yang akan berkarir bersama Uniliver, orang-orang tersebut akan diberikan program latihan kerja. Program latihan kerja yang dibentuk PT Uniliver dibagi dalam 2 kegiatan. Kegiatan pertama adalah kegiatan menempatkan calon tenaga kerja pada tempat kerja yang sebenarnya. Di tempat tersebut, calon tenaga kerja akan dilatih cara bekerja yang benar langsung pada target tetapi dengan didampingi pembimbing yang sudah sangat kompeten. Kegiatan kedua yaitu ceramah seperti perkuliahan mengenai seluk beluk berkarir di PT Unilever.
Seleksi tenaga kerja untuk mencari sumber daya terbaik yang dilakukan PT Unilever ini terbukti membuat perusahaan mampu menilai secara keseluruhan mana tenaga kerja yang kompeten dan berpotensi. Keberhasilan program latihan kerja ini juga dinilai dari bagaimana pembimbing menilai kemampuan adaptasi calon tenaga kerja dalam mengikuti budaya bekerja di PT Unilever.
Pada intinya, teknik manajemen SDM PT Unilever terbagi menjadi tiga hal yaitu:
a.              Pengadaan yaitu proses rekrutmen dan orientasi seperti program latihan kerja yang telah dijelaskan di atas.
b.             Penggunaan yaitu proses sinkronisasi antara kemampuan sumberdaya manusia dengan tugas apa yang akan menjadi tanggung jawabnya.
c.              Pemeliharaan yaitu bagaimana PT Unilever menciptakan lingkungan kerja yang nyaman sehingga karyawan juga dapat merasa puas bekerja bersama PT Unilever.

Keberhasilan PT Unilever dalam menomorsatukan manajemen SDM terbukti dari berhasilnya PT Unilever meraih penghargaan dari Jepang untuk pelaksana Pruduktive Total Maintenance dan berhasl terpilih sebagai salah satu dari 20 perusahaan terbaik di Dunia. Kepedulian PT Uniliver terhadap sumber daya manusia yang berkarir bersama di perusahaan Uniliver diatas dapat diberi suatu apresiasi sendiri. maka dari itu, semakin banyak pulalah orang-orang terbaik yang ingin berkarir di PT Uniliver.

Organizing
Unilever Indonesia didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever. Pada 22 Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Lever Brothers Indonesia dan pada 30 Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia Tbk. Unilever Indonesia mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tahun 1981.dan mempunyai lebih dari 1000 supplier.
Di Indonesia, Unilever bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin, minyak sayur dan makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan minuman dari teh, produk-produk kosmetik, dan produk rumah tangga.
Produk yang dihasilkan PT Unilever adalah Surf, Rinso, Buavita, Sunsilk, Taro, Pepsodent, Molto, Lifebuoy, Clear, Close Up, Citra, Axe, Royco, Kecap Bango, SariWangi, Blue Band, Wall’s, Sunlight, Pond’s, Lux, Rexona, Pure It, CIF, Vaseline, Dove, Domestos Nomos, Viso, Wipol, Vixal, Lipton, She, Molto.
Berikut adalah bagan struktur organisasi yang dimiliki oleh Unilever Indonesia.
Pada bagan Pembagian struktur organisasi PT Unilever Indonesia di atas , dapat diketahui bahwa Pembagiannya berdasarkan pada product yang dihasilkan oleh masing masing divisi , dan juga dibagi berdasarkan fungtionalnya , berikut adalah perinciannya:
Pembagian pertama adalah berdasarkan pada product yang dihasilkan:
  •        Director Food adalah orang yang mengatur segala kegiatan berkaitan dengan produk makanan yang dihasilkan Unilever
  • ·     Director Ice Cream adalah orang yang mengatur segala kegiatan berkaitan dengan produk ice cream yang dihasilkan Unilever

Pembagian kedua adalah berdasarkan functionalnya:
  •         Chief financial officer adalah orang yang mengatur segala kegiatan berkaitan dengansemua keuangan yang ada pada Unilever. 
  • Home dan personal care adalah bekerja mengurusi semua yang ada di dalam perusahaan , berkaitan dengan individu kepegawaian.
  •  Supplaychain adalah bagian untuk Mengatasi permasalahan bahan baku (suply chain)
  •  Customer development adalah bagian untuk mengurusi tentang masalah customer, merangkul customer sebanyak banyak nya.
  • Human Resources dan corporate relation: adalah bagian untuk human resource dan hubungan antar perusahaan atau yang bekerjasama dengan perusahaan.

Dapat dilihat pada gambar bagan struktur organisasi di atas, bahwa setiap pembagian director mempunyai sub divisi yang berada di bawahnya. Contohnyadirector home dan personal care,mempunyai sub divisi yaitu comercial HPC danMarketing HPC , setiap kegiatan yang dilakukan oleh dua divisi yang ada di bawah director , akan ada dibawah pengawasan director, begitupula pada marketing HPC adahome care dan personal care , home care dan personal care akan berada di bawah pengawasan marketing HPC sehingga segala pngaduan kerja harus melalui marketing HPC dan tidak boleh langsung ke director.
Walaupun demikian, karena Unilever adalah learning organitation, maka sharing antar divisi boleh dilakukan, tidak mengenal struktur organisasi. Akan tetapi permasalahan interen di dalam divisi ini harus diselesaikan per divisi secara urutan struktur organisasi.

Directing
Tanggung jawab perusahaan diperjuangkan dan dipimpin oleh anggota dari Eksekutif Unilever: Vindi Banga, Presiden Makanan, Rumah Tangga, dan Perawatan Pribadi. Eksekutif Unilever ini bertanggung jawab pada kepemimpinan operasional dalam usaha
·         Strategi pengembangan sosial dan lingkungan adalah bertanggung jawab pada empat kategori produk dan tim brand global mereka. Kategori ini antara lain rempah-rempah, saus dan krim oles, es krim dan minuman; perawatan pribadi dan perawatan rumah tangga
·         Dilakukan di beberapa perusahaan operasional kami meliputi tiga area: Amerika; Eropa Barat; dan Asia, Afrika dan Eropa Tengah & Eropa Timur.
·         Dibuat dan tindakan dikoordinasi oleh tim kepemimpinan Penanggungjawab Perusahaan, Isu, Kesinambungan, dan Kemitraan  kami (CRISP). Tim ini terdiri dari pemimpin senior dari seluruh bisnis yang bertemu secara teratur dan dipimpin oleh anggota eksekutif Unilever kami, Vindi Banga
·         Tata kelola kami sebagai tanggung jawab corporate citizen didukung oleh Komite Tanggung Jawab dan Reputasi Dewan
·         Tim kepemimpinan kami dari CRISP dan Komite Dewan mendapat pengarahan dari Grup Perkembangan Berkesinambungan Unilever (USDG) – sebuah grup yang terdiri dari lima ahli eksternal dalam hal tanggung jawab perusahaan dan kesinambungan yang membimbing dan memberikan kritik mengenai strategi perkembangan kami.
Struktur tata kelola ini didukung oleh tim kecil dari pusat perusahaan kami di London, dipimpin oleh Senior Vice-Presidentuntuk divisi Tanggung Jawab Perusahaan kami, yang menjadi anggota dalam tim kepemimpinan Penanggungjawab Perusahaan, Isu, Kesinambungan, dan Kemitraan (CRISP)  dan mendukung Komite Tanggung Jawab dan Reputasi Dewan kami serta Grup Perkembangan Berkesinambungan Unilever.
Tim spesialis dalam Unilever mendukung pekerjaan kami dalam pemeliharaan seperti Pusat Keamanan dan Jaminan Lingkungan Hidup,Grup Kemitraan Kesehatan Global  dan Grup Pengelola Pertanian Berkesinambungan. Tim ini juga menerima masukan eksternal, contohnya dari Dewan Penasihat Pertanian Berkelanjutan.

Tanggung jawab perusahaan diperjuangkan dan dipimpin oleh anggota dari Eksekutif Unilever: Vindi Banga, Presiden Makanan, Rumah Tangga, dan Perawatan Pribadi. Eksekutif Unilever ini bertanggung jawab pada kepemimpinan operasional dalam usaha
·         Strategi pengembangan sosial dan lingkungan adalah bertanggung jawab pada empat kategori produk dan tim brand global mereka. Kategori ini antara lain rempah-rempah, saus dan krim oles, es krim dan minuman; perawatan pribadi dan perawatan rumah tangga
·         Dilakukan di beberapa perusahaan operasional kami meliputi tiga area: Amerika; Eropa Barat; dan Asia, Afrika dan Eropa Tengah & Eropa Timur.
·         Dibuat dan tindakan dikoordinasi oleh tim kepemimpinan Penanggungjawab Perusahaan, Isu, Kesinambungan, dan Kemitraan  kami (CRISP). Tim ini terdiri dari pemimpin senior dari seluruh bisnis yang bertemu secara teratur dan dipimpin oleh anggota eksekutif Unilever kami, Vindi Banga
·         Tata kelola kami sebagai tanggung jawab corporate citizen didukung oleh Komite Tanggung Jawab dan Reputasi Dewan
·         Tim kepemimpinan kami dari CRISP dan Komite Dewan mendapat pengarahan dari Grup Perkembangan Berkesinambungan Unilever (USDG) – sebuah grup yang terdiri dari lima ahli eksternal dalam hal tanggung jawab perusahaan dan kesinambungan yang membimbing dan memberikan kritik mengenai strategi perkembangan kami.
Struktur tata kelola ini didukung oleh tim kecil dari pusat perusahaan kami di London, dipimpin oleh Senior Vice-Presidentuntuk divisi Tanggung Jawab Perusahaan kami, yang menjadi anggota dalam tim kepemimpinan Penanggungjawab Perusahaan, Isu, Kesinambungan, dan Kemitraan (CRISP)  dan mendukung Komite Tanggung Jawab dan Reputasi Dewan kami serta Grup Perkembangan Berkesinambungan Unilever.
Tim spesialis dalam Unilever mendukung pekerjaan kami dalam pemeliharaan seperti Pusat Keamanan dan Jaminan Lingkungan Hidup,Grup Kemitraan Kesehatan Global  dan Grup Pengelola Pertanian Berkesinambungan. Tim ini juga menerima masukan eksternal, contohnya dari Dewan Penasihat Pertanian Berkelanjutan.
  •       Pengawasan independen: Komite Pertanggungjawaban dan Reputasi Perusahaan   

Kami mempunyai Komite Dewan Direktur Non-Eksekutif  komite pertanggung-jawaban dan reputasi perusahaan - yang bertanggung jawab memastikan bahwa kami mengelola bisnis kami dengan penuh tanggung jawab dan bahwa reputasi Unilever dijaga dan diperkuat. Hal ini memastikan bahwa Kode Etik Prinsip Usaha dan Kode Etik Mitra Usaha tetap sesuai dengan tujuan dan teraplikasi dengan baik.

Komite ini bertemu secara rutin, dan terdiri dari empat direktur non-eksektutif yang independen.
1.    Brittan (Pemimpin)
2.    Nyasulu
3.    Murthy, dan
4.    Fresco.
Komite ini menguntungkan dari kedua sudut pandang baik dari USDG dan CRISP.
 Pengawasan independen: Komite Audit
Salah satu tugas dari Dewan Komite Audit adalah mengevaluasi pendekatan Unilever secara keseluruhan dalam hal manajemen resiko dan kontrol, juga prosesnya, hasil dan temuannya. Komite ini mempertimbangkan aplikasi dari Kode Prinsip Usaha sebagai bagian yang digunakan untuk mengevaluasi manajemen resiko
  • ·      Tata kelola Kode kami: Komite Kode Perusahaan

Komite Kode Etik Perusahaan, dipimpin oleh Penasihat Umum kami, mengawasi implementasi dari Kode Etik Prinsip Usaha dan Kode Etik Mitra Usaha mewakili kepemimpinan operasional usaha, yaitu para eksekutif Unilever.
  • ·         Manajemen Eksekutif: Tim kepemimpinan Penanggungjawab Perusahaan, Isu, Kesinambungan, dan Kemitraan (CRISP)

Eksekutif Unilever, dipimpin oleh Chief Executive Officer kami, bertanggung jawab pada pengaturan laba dan rugi dan mengantarkan pada perkembangan.Dalam hal kesinambungan, ini juga didukung oleh tim kepemimpinan Penanggungjawab Perusahaan, Isu, Kesinambungan, dan Kemitraan (CRISP) (sebelumnya adalah Dewan Penanggungjawab Perusahaan).
Tugas dari tim kepemimpinan CRISP adalah mengevaluasi strategi untuk memastikannya sejalan dengan bisnis kami dan memprioritaskan kesinambungan. Hal ini juga berarti mengawasi hubungan kerjasama global kami.
CRISP terdiri dari para pemimpin dari kategori makanan dan rumah tangga dan perawatan pribadi, tanggung jawab korporat kami, brandperusahaan, R&D, supply chain, manajemen isu dan fungsi hukum.

  •          Pendekatan eksternal: Grup Perkembangan Berkesinambungan Unilever

Keuntungan strategi kami dilihat dari pendekatan Grup Perkembangan Berkesinambungan Unilever (USDG) – lima orang spesialis eksternal internasional dalam tanggung jawab perusahaan dan kesinambungan. Mereka membentuk panel independen – dan terbuka secara bebas – ahli dalam mengarahkan dan memberikan kritik mengenai strategi perkembangan kami.
Mereka adalah:
1.    Esty – Dosen hukum lingkungan hidup, Yale University, AS
2.    Jun – Ahli air dan Direktur pendiri Institute of Public and Environmental Affairs (IPEA), Cina
3.    Mehra – Pendiri dan CEO dari Centre for Social Markets, India
4.    Porritt – Direktur pendiri Forum for the Future, Inggris
5.    Ruge – Director General dari Mexican government's Centre for Education and Training for Sustainable Development.
Untuk memastikan posisi yang sesuai antara tim CRISP dan USDG, keduanya dipimpin oleh anggota dari Unilever Executive, Vindi Banga.

Controlling
Semakin besar perusahaan maka semakin kecil resiko yang harus dihadapi oleh perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus mengawasi dan mengendalikan aktivitas perusahaan untuk mendelegasikan wewenang kepeda setiap karyawannya, sehingga dibutuhkan suatu system pengendalian yang memadai. Kegiatan penjualan memerlukan suatu pengendalian intern yang memadai. Agar pelaksanaannya tidak menyimpang dari kebijakan yang sudah ada dan dari kegiatan operasionalnya guna mempertanggung jawabkan atas segala kegiatan yang sifatnya operasional, melihat begitu pentingnya penyelenggaraan aktifitas yang sifatnya operasional, maka diperlukan instrument yang mampu memberikan penilaian dan jaminan akan efektifnya suatu kegiatan operasional yaitu untuk menjaga kekayaan perusahaan, maka diperlukan system pengendalian intern untuk setiap penjualan untuk pencapaian tujuannya. Tujuan daru penelitian ini adalah untuk mengetahui system suatu pengendalian dan untuk menganalisis factor-faktor yang mempengaruhi efektifitas pejualan pada PT. Unilever Indonesia Tbk.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif untuk variable X yang artinya penelitian ini hanya sebatas mengungkapkan suatu permasalahan dan mencoba menemukan solusi atau pemecahan dari permasalahan yang ada. Data yang diperoleh dari kuesioner dengan jumlah responden 15 orang, dianalisis menggunakan bantuan program SPSS 16.00 dengan metode uji validitas dan reliabilitas dan kemudian menginterprestasikannya. Dan untuk metode penelitian yang digunakan untuk variabel Y yaitu deskriptif kulitatif yang artinya penelitian ini mengungkapkan menarik kesimpulan dan logis dengan data yang sudah ada selanjutnya diadakan interprestasi berdasarkan teori.
Dari hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara system pengendalian intern dengan tingkat hubungan masuk kedalam kategori efektif, serta realisasi penjualan yang mencapai 108% yang artinya melebihi dari target yang telah ditentukan.


Daftar Pusaka

0 komentar:

Visi & Misi serta Tujuan dan Strategi PT. Unilever, Tbk

02.25 SaraswatiCS 0 Comments


Replace this image

Visi

  • Untuk meraih rasa cinta dan penghargaan dari Indonesia dengan menyentuh kehidupan setiap orang Indonesia setiap harinya.

Misi
  • Kami bekerja untuk menciptakan masa depan yang lebih baik setiap hari.
  • Kami membantu konsumen merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati hidup melalui brand dan layanan yang baik bagi mereka dan orang lain.
  • Kami menginspirasi masyarakat untuk melakukan langkah kecil setiap harinya yang bila digabungkan bisa mewujudkan perubahan besar bagi dunia.
  • Kami senantiasa mengembangkan cara baru dalam berbisnis yang memungkinkan kami tumbuh dua kali lipat sambil mengurangi dampak terhadap lingkungan.

Tujuan Perusahaan
  • Hingga menginjak umurnya yang lebih dari 80 tahun, tujuan perusahaan kami tidak berubah, yaitu, kami bekerja untuk menciptakan masa depan yang lebih baik setiap hari; kami membantu konsumen merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati kehidupan melalui brand dan jasa yang memberikan manfaat untuk mereka maupun orang lain; kami menginspirasi masyarakat untuk melakukan tindakan kecil setiap harinya yang bila digabungkan akan membuat perubahan besar bagi dunia; dan senantiasa mengembangkan cara baru dalam berbisnis yang memungkinkan kami untuk bertumbuh seraya mengurangi dampak terhadap lingkungan dan meningkatkan dampak positif bagi masyarakat

 Strategi
Di dalam menghadapi persaingan antar perusahan, PT. UNILEVER,tbk memiliki strategi-strategidalam menghadapi persaingan-persaingan antar perusahaan, strategi itu antara lain:
  • KEPEMIMPINAN HARGA RENDAH

Dengan menjaga harga yang rendah dan rak-rak diisi dengan baik menggunakan sistim pengisian kembali persediaan yang melegenda, wal-mart menjadi pemimpin bisnis eceran di amerikaserikat. Sistem mili wal-mart mengirimkan pesanan atas barang dagang baru secara langsung kepada pemasok ketika pelanggan membayar pembelian mereka pada kasir.terminal titik pejualan mencatatkode barang setiap barang yang melewati kasir dan mengirimkan transaksi pembelian langsungkepada komputer pusat wal-mart. Komputer mengumpulkan pesanan dari semua toko wal-mart danmengirimkannya ke pemasok. Pemasok juga dapat mengakses daa penjualan dan persediaan wal-martmenggunakan teknologi web. Sistem ini mampu membuat wal-mart mempertahankan biaya rendahsembari menyesuaikan persediaannya untuk memenuhi permintaan pelanggan.
  • DIFERENSIASI PRODUK

Produk Unilever terus memperkenalkan kemasan-kemasan yang terbaru, tetapi Unilever tetapmempertahankan kualitas produknya. Baik itu kemasan yang botol
kaca, sachet, botol kecil danmasih banyak lagi kemasannya.
  • BERFOKUS PADA PELUANG PASAR 
 Produk Unilever menggunakan sistem informasi pelanggan yang beda dengan yang lain, produk masuk kedalam pasar dengan cara mempromosikan barang-barangnya dengan cara terjun langsung ke masyarakat
dengan bukti-bukti kualitas secara real, misalnya dengan diadakannya perlombaan-perlombaan kepada masyarakat perbandingan antara produk Unilever dengan produk- produk pesaing lainnya.
  • MENGUATKAN KEAKRABAN PELANGGAN DAN PEMASOK 
Menggunakan sistem informasi untuk memfasilitasi akses langsung dari pemasok terhadap jadwal produksi dan bahkan mengizinkan pemasok untuk memutuskan bagaimana dan kapan mengirim pasokan kepada pemasok.Selain itu Unilever juga melakukan tanya jawab kepada para konsumen dan membuat suara konsumen tempat para konsumen mengeluh. Dalam PT Unilever Indonesia, promosi yang dilakukan paling banyak melalui media elektronik. Namun dalam kehidupan sehari-hari promosi yang dilakukan PT. Unilever Indonesia tidak hanya lewat media elektronik tetapi banyak juga melalui media cetak, sponsorship, mengadakan event-event yang memasukkan produk-produk dari PT. Unilever seperti Kecap Bango,Pepsodent, Shampo Pantene, dll. Karena jika promosi yang dilakukan hanya melalui media elektronik maka PT. Unilever Indonesia tidak mendapatkan keuntungan yang optimal. Masyarakat di Indonesia terdiri dari berbagai kalangan dan tingkatan sosial yang beragam. Jika perusahaan tidak bisa menyentuh hati masyarakat semua kalangan maka perusahaan tidak dapat berkembang pesat. Makna dari iklan yang ditawarkan oleh perusahaan juga harus bisa dipahami oleh berbagai kalangan, karenaiklan adalah salah satu cara promosi yang bisa dilakukan oleh perusahaan agar dapat memperoleh keuntungan yang optimal. Selain melalui iklan elektronik proses pemasaran yang dilakukan Unilever juga menggunakan berbagai cara, diantaranya dengan berbagai program pemasaran yang dapat menarik perhatian pelanggan. Kupon belanja gratis produk unilever adalah salah satu cara promosi yang dilakukan oleh Unilever, selain itu diskon-diskon yang diberikan juga banyak menarik perhatian pelanggan yang berasal dari kalangan masyarakat menengah kebawah. Iklan itu sendiri adalah kandungan utama dari manajemen promosi yang menggunakan ruang media bayaran untuk menyampaikan pesan, sementara para klien dan praktisi periklanan memandangnya hanya sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan konsumen. Iklan inimerupakan bagian dari bauran promosi, yang terdiri dari pemasaran langsung, PR (Public Relation). Hal ini merupakan sebagian dari strategi perusahaan untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap brand-brand unilever. Komunikasi yang disampaikan melalui iklan di berbagai media cetak maupun elektronik sangat efektif dan langsung mengenai sasaran,untuk evaluasi kedepannya PT. UnileverIndonesia, Tbk akan melakukan 4 hal demi tetap memiliki citra baik pada konsumennya, antaralain:branding, design, technical printing, dan merchandising Sehingga dengan cepat hal tersebut dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli dan mengkonsumsi produk-produk yang dikeluarkanoleh PT. Unilever Macam-macam Produk yang dikeluarkan Unilever PT. Unilever Indonesia, Tbk. Yang beroperasi di indonesia sejak tahun 1933, telah tumbuhmenjadi perusahaan penyedia consumer product yang mempunyai peran penting di indonesia.Unilever adalah produsen merek-merek terkenal di seluruh dunia yang juga terkenal di tingkatregional dan lokal, antara lain Pepsodent, Lifebuoy, Lux, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Rinso, Molto,Ponds, Blue Band, Royco, Sariwangi, Bango, Taro dan masih banyak lagi.



Daftar Pusaka

0 komentar:

Pengertian MBO (Management By Objectives) dan Penerapannya

08.33 SaraswatiCS 0 Comments

Pengertian MBO (Management By Objectives) dan Penerapannya

Image result for mbo

Pengertian MBO (Management By Objectives) dan Penerapannya dalam Organisasi – Management By Objectives atau sering disingkat dengan MBO adalah pendekatan sistematis dan terorganisir yang menekankan pada pencapaian sasaran organisasi. Dalam jangka panjang, penerapan MBO ini memungkinkan manajemen untuk mengubah pola pikir organisasi menjadi lebih berorientasi pada hasil.
Konsep Manajemen by Objective (MBO) atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan “Manajemen berdasarkan Objektif” ini pertama kali dikemukakan oleh Peter Drucker dalam bukunya yang berjudul“The Practice of Management” pada tahun 1954. Menurut Peter Drucker, Tujuan Organisasi yang ditetapkan harus melalui proses persetujuan antara Manajemen dan Karyawannya, bukan dipaksakan dari atas. Cara demikian akan lebih efektif dalam mendelegasikan otoritas pada sebuah organisasi besar sehingga semua karyawan memahami dan turut berkomitmen untuk pencapaian sasaran Organisasi tersebut. Sasaran-sasaran dalam organisasi dibuat secara bertingkat mulai dari Sasaran Organisasi keseluruhan, sasaran divisi, sasaran departemental hingga sasara individu karyawan itu sendiri.
Perlu diketahui bahwa MBO merupakan pendekatan Manajemen yang berfokus pada hasil, bukan pada kegiatan atau proses pelaksanaannya.  Tugas-tugas yang telah didelegasikan tidak memiliki Roadmap (Peta Jalan) atau “cara” yang tetap dalam pelaksanaanya. Pelaksanaannya dilakukan berdasarkan perkembangan situasi dan bersifat dinamis.
Untuk mengidentikasikan dan menetapkan Tujuan organisasinya, Top Manajemen organisasi biasanya menggunakan Teknik penetapan Tujuan/Sasaran seperti Metode SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant dan Time-Specific) ataupun GQM (Goal, Question dan Metrics).
MBO dapat diterapkan pada berbagai bidang usaha, diantaranya seperti Produksi, Pelayanan, Pemasaran, Penelitian dan Pengembangan, Kesehatan, Sistem Informasi serta bidang-bidang usaha Finansial.

Keuntungan Penerapan MBO

Prinsip utama MBO adalah kejelasan tanggung jawab dan peran karyawan-karyawan dalam organisasi sehingga mereka mengerti dengan jelas aktifitas-aktifitas yang harus dilakukannya untuk mencapai tujuan organisasi. Beberapa keuntungan yang didapat dari penerapan MBO ini adalah sebagai berikut :
  1. Meningkatnya Motivasi Kerja, melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan tentang tujuan organisasi akan meningkatkan komitmen dan kepuasan kerja bagi karyawan yang bersangkutan.
  2. Adanya Koordinasi dan Komunikasi yang lebih baik, Interaksi dalam menetapkan Tujuan Organisasi dapat menjaga hubungan baik dan keharmonisan antara Manajemen dan Karyawannya.
  3. Kejelasan Tujuan Organisasi
  4. Karyawan atau bawahan memiliki komitmen tinggi terhadap sasaran yang mereka tetapkan sendiri daripada sasaran/tujuan yang dipaksakan dari orang lain.

Langkah-langkah Penerapan MBO

Berikut ini adalah beberapa langkah penting yang harus dilakukan dalam menerapkan MBO :
  1. Menentukan Sasaran dan Tujuan Utama Organisasi
  2. Menentukan Sasaran dan Tujuan untuk masing-masing karyawan atau departemen
  3. Memantau perkembangan pelaksanaan dan kinerja kerja karyawan
  4. Mengevaluasi Kinerja
  5. Memberikan umpan balik (Feedback)
  6. Memberikan Penghargaan kepada karyawan atau departemen yang mencapai Sasaran yang ditetapkan tersebut.

Daftar Pusaka


0 komentar: