Teori Motivasi
Sebuah
perusahaan Manufakturing, pada umumnya memiliki jumlah karyawan yang banyak.
Agar karyawan-karyawan perusahaan tersebut memiliki kinerja yang baik sehingga
mencapai tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan, diperlukan Motivasi yang cukup
dalam bekerja. Motivasi berasal dari bahasa latin yaitu “Movere” yang artinya
adalah “Menggerakkan”.
Dalam sebuah buku yang saya baca, dikatakan bahwa definisi
dari Motivasi adalah proses-proses psikologis yang menyebabkan Stimulasi,
arahan, dan kegigihan terhadap sebuah kegiatan yang dilakukan secara sukarela
yang diarahkan pada suatu tujuan” (Robert Kreitner, 2014). Saat ini, telah
banyak teori-teori mengenai Motivasi. Hampir semua Teori Motivasi mengemukakan
keterkaitan Motivasi dengan kebutuhan-kebutuhan manusia. Dengan cara memenuhi
kebutuhan manusia tersebut, Motivasi kerja secara otomatis akan terwujud.
Teori-teori Motivasi
Beberapa
Teori Motivasi yang sering digunakan diantaranya adalah :
1. Teori Hierarki Maslow
Teori
Hierarki ini dikemukakan oleh seorang psikolog yang bernama Abraham Maslow pada
tahun 1943. Teori ini mengemukakan 5
kebutuhan hidup manusia berdasarkan Hirarkinya yaitu mulai dari kebutuhan yang
mendasar hingga kebutuhan yang lebih tinggi. Teori ini kemudian dikenal dengan
Teori Maslow atau Teori Hirarki Kebutuhan. Hirarki kelima Kebutuhan tersebut
diantaranya adalah :
·
Kebutuhan
Fisiologis (Physiological needs), yaitu kebutuhan terhadap makanan, minuman,
air, udara, pakaian, tempat tinggal dan kebutuhan untuk bertahan hidup.
Kebutuhan Fisiologis merupakan kebutuhan yang paling mendasar.
·
Kebutuhan
Keamanan (Safety needs), yaitu kebutuhan akan rasa aman dari kekerasan baik
fisik maupun psikis seperti lingkungan yang aman bebas polusi, perlindungan
keselamatan dan kesehatan kerja serta bebas dari ancaman.
·
Kebutuhan
Sosial (Social needs), yaitu kebutuhan untuk dicintai dan mencintai. Manusia
merupakan makhluk sosial, Setiap orang yang hidup di dunia memerlukan keluarga
dan teman.
·
Kebutuhan
Penghargaan (Esteem needs), Maslow mengemukan bahwa setelah memenuhi kebutuhan
Fisiologis, Keamanan dan Sosial, orang tersebut berharap diakui oleh orang
lain, memiliki reputasi dan percaya diri serta dihargai oleh setiap orang.
·
Kebutuhan
Aktualisasi diri (Self-Actualization), Kebutuhan ini merupakan kebutuhan
tertinggi menurut Maslow, Kebutuhan Aktualisasi diri adalah kebutuhan atau
keinginan seseorang untuk memenuhi ambisi pribadinya.
2. Teori ERG Alderfer
Pada tahun
1969, Clayton Alderfer mempublikasikan artikel tentang kebutuhan manusia yang
berjudul “An Empirical Test of a New Theory of Human Need”. Teori tersebut
merupakan Teori Alternatif terhadap Teori Hirarki Maslow. Teori ini mengemukan
Tiga kebutuhan Manusia yaitul:
·
Kebutuhan
Eksistensi (Existence needs) yaitu kebutuhan akan pemenuhan faktor fisiologis
dan Materialistis termasuk kebutuhan akan rasa aman.
·
Kebutuhan
Hubungan (Relatedness needs) yaitu kebutuhan untuk memiliki hubungan dengan
orang lain.
·
Kebutuhan
Pertumbuhan (Growth needs) yaitu kebutuhan atau keinginan untuk bertumbuh dan
mencapai potensi diri secara maksmal.
Teori yang
dikemukakan oleh Clayton Alderfer ini kemudian dikenal dengan Teori ERG
Alderfer yaitu singkatan dari Existance, Relatedness dan Growth.
3. Teori Kebutuhan McClelland
Seorang
Psikolog Amerika Serikat yang bernama David McClelland mengemukan hubungan
antara kebutuhan pencapaian, afiliasi dan kekuasaan pada akhir 1940-an. Teori Kebutuhan McClelland diantaranya adalah
:
·
Kebutuhan
akan Pencapaian (need for achievement)
·
Kebutuhan
akan Afiliasi (need for affiliation)
·
Kebutuhan
akan kekuasaan (need for power)
4. Teori Motivator-Hygiene Herzberg
Frederick
Herzberg adalah seorang Psikolog Amerika Serikat yang mengemukan Teori
Motivator-Hygiene Herzberg. Teori tersebut didapat dari penelitian terhadap 203
akuntan dan teknisi di area Pittsburgh, Amerika Serikat. Dari hasil penelitian
tersebut ditemukan dua faktor yang berbeda yaitu kepuasan dan ketidakpuasan
dalam bekerja. Teori Motivator-Hygiene Herzberg juga dikenal dengan Teori Dua
Faktor.
·
Kepuasan
bekerja, yaitu faktor yang berkaitan dengan pengakuan, prestasi, tanggung jawab
yang memberikan kepuasan positif. Faktor ini sering disebut juga dengan Faktor
Motivator.
·
Ketidakpuasan
bekerja, yaitu faktor yang berkaitan dengan gaji, keamanan bekerja dan
lingkungan kerja yang seringkali memberikan ketidakpuasan. Faktor ini sering
disebut dengan Faktor Hygiene.
5. Teori
Harapan Vroom
Seorang
professor Kanada yang bernama Victor Vroom pada tahun 1964 dalam bukunya yang
berjudul “Work and Motivation” mengemukan sebuah Teori Motivasi yang
beranggapan bahwa orang-orang termotivasi untuk melakukan sesuatu karena
menginginkan suatu hasil yang diharapkan. Teori tersebut kemudian dikenal
dengan sebutan Teori Harapan atau Expectancy Theory.
Terdapat 3
konsep Teori Harapan Vroom, yaitu :
·
Harapan
(Expectancy), yaitu kepercayaan seseorang bahwa suatu usaha akan menghasilkan
kinerja tertentu. Effort (Usaha) → Performance (Kinerja).
·
Instrumentally,
yaitu kepercayaan seseorang bahwa suatu kinerja akan mendapatkan hasil
tertentu. Performance (Kinerja) → Outcome (Hasil)
·
Valensi
(Valence), yaitu mengarah pada nilai
positif dan negative yang dirujuk oleh orang-orang terhadap sebuah hasil.
0 komentar: