Menghadapi Konflik Perusahaan Telkom Indonesia, dan Menjelaskan Perubahan terhadap Kebijaksanaan Strategi dan Taktik
Menghadapi Konflik pasa perusahaan
PT. Telkom Indonesia
Perubahan negatif
aktivitas ekonomi di tingkat global, regional ataupun di Indonesia dapat
berpengaruh pada bisnis Telkom Indonesia.
Perubahan
ekonomi di Indonesia, regional dan global dapat mempengaruhi kinerja . Dua
peristiwa signifikan yang mempengaruhi ekonomi Indonesia adalah krisis keuangan
Asia di tahun 1997 dan krisis ekonomi global tahun yang dimulai pada tahun
2008. Dampak krisis tahun 1997 di Indonesia antara lain adalah depresiasi nilai
tukar Rupiah, penurunan Produk Domestik Bruto secara signifikan, tingkat suku
bunga yang tinggi, gejolak sosial serta perkembangan politik yang cukup
mencengangkan. Krisis ekonomi global yang dipicu oleh krisis sub-prime mortgage
di Amerika Serikat juga menekan perekonomian Indonesia meskipun tidak seburuk
tahun 1997. Pasar keuangan global juga mengalami gejolak akibat penurunan
peringkat negara Amerika Serikat di tahun 2012 maupun keprihatinan terhadap
krisis hutang di Eurozone. Saat ini masih terdapat ketidakpastian terhadap
hasil program-program dukungan keuangan yang dilakukan oleh pemerintah
negara-negara Eurozone, serta kekhawatiran terhadap keuangan negara-negara
secara umum. Jika krisis berkepanjangan, ataupun meluas ke Asia dan Indonesia,
kami tidak dapat menjamin tidak adanya dampak yang material dan merugikan
terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia serta konsekuensinya terhadap usaha.
Kondisi ekonomi yang merugikan dapat
berakibat pada melemahnya kegiatan ekonomi, berkurangnya pendapatan yang
tersedia bagi konsumen untuk dibelanjakan dan mengurangi daya beli konsumen.
Hal ini akan mengurangi permintaan akan layanan komunikasi termasuk layanan
kami dan ini tentu dapat berpengaruh pada bisnis, kondisi keuangan, hasil usaha
maupun prospek usaha kami. Tidak ada jaminan bahwa ketidakstabilan ekonomi
tidak akan terjadi lagi di masa mendatang, ataupun bahwa, seandainya hal itu
terjadi, tidak akan mempengaruhi kinerja bisnis PT.Telkom Indonesia
Jelaskan Perubahab
Terhadap Strategi dan Taktis pada Perusahaan
Strategi perusahaan:
1. Membentuk suatu
system informasi yang terstruktur, agar tidak terjadi kesalahan dalam
komunikasi. Misalnya, dengan membuat papan pengumungan atau pengumuman melalui
loudspeaker.
2. Buat komunikasi dua
arah antara atasan dan bawahan menjadi lancer dan harmonis, misalnya dengan
membuat rapat rutin, karena dengan komunikasi yang dua arah dan intens akan
mengurangi masalah di lapangan
3. Beri pelatihan
dalam hal komunikasi kepada atasan dan karyawan, pelatihan akan
memberikan pengetahuan
dan ilmu baru bagi setiap individu dalam organisasi dan meminimalkan masalah
dalam hal komunikasi.
Taktik pada Perusahaan
dengan Menggunakan Teknik sebagai berikut :
1. Teknik Gantt chart and Gantt
Milestone chart
Teknik
ini diperkenalkan oleh Henry L. Gantt. Pada dasarnya pembuatan jadwal dilakukan
dengan dua sumbu, yaitu sumbu horizontal untuk menggambarkan kurun waktu dan
sumbu vertical untuk menggambarkan jenis kegiatan dan pelaksanaan.
Langkah-langkah penyusunan Gantt chart adalah :
a. Menentukan tingkat kerincian kegiatan
yang akan dimasukkan pada bagan.
b. Mengidentifikasi urutan-urutan logis (dapat juga secara kronologis) kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan.
c. Memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk penyelesaian masing-masing kegiatan.
d. Membuat konsep penjadwalan pada bagan.
e. Mendiskusikan konsep tersebut dengan orang-orang yang akan terlibat dalam pelaksanaan masing-masing kegiatan.
f. Membuat bagan akhir yang lebih realistis dan telah disepakati oleh semua orang yang terlibat.
g. Melakukan revisi dan koreksi apabila perlu.
Kelebihan teknik ini
adalah bahwa rencana ini dapat dibuat secara sederhana, mudah menghitung waktu
dan mencantumkan dalam bagan, mudah dibaca, dan dapat langsung dipakai untuk
pemantauan kegiatan. Sedangkan kekurangan teknik ini adalah bahwa cara ini
terlalu sederhana jika proyeknya dianggap besar, perkiraan pencapaian kegiatan
sulit dilihat, kegiatan-kegitannya sulit digambarkan, indicator-indikator pada
kegiatan yang kritis sulit diketahui, hubungan antara kegiatan tidak terlihat,
sulit mengecek ketepatan pelaksanaannya, tidak mencerminkan distribbusi beban
dan biaya kegiatan, dan sulit diubah jika terjadi perkembangan-perkembangan
baru.
Teknik Gantt Milestone
chart adalah penjadwalan yang merupakan perbaikan dari Gantt chart, yaitu
dengan menambahkan kejadian penting atau tonggak ukuran (Milestone). Penambahan
itu adalah adanya kegiatan awal, kegiatan antara, dan kegiatan akhir.
Kelebihannya kegiatan kritis dapat diperllihatkan.
2. Teknik PERT and NWP
PERT
(Program Evaluation and Review Technique) adalah teknik perencanaan yang
dikembangkan oleh Booz, Allen, dan Hamilton pada tahun 1958. Dalam teknik ini
ada tiga hal penting yang mendasarinya, yaitu Perencanaan, Pengorganisasian,
dan Pengendalian. NWP (Network Planning) adalah hasil dari pengembangan PERT.
Kelebihan dari NWP adalah memasukkan unsur keterangan kapan suatu kegiatan
dimulai dan berakhir.
3. Teknik PKT, PIP, dan APP
Teknik
PKT (Pola Kerja Terpadu) adalah teknik pemecahan masalah yang dilanjutkan
dengan lankah perencanaan kerja secara komprehensif yang dapat memberikan
kepastian kegiatan dan tanggung jawab, baik secara individual maupun kelompok
dalam pelaksaan suatu kegiatan. Proses analisisnya terdiri dari empat tahap,
yaitu tahap penentuan masalah, tahap pengembangan dan penetapan sasaran, tahap
pengembangan dan pemilihan alterbatif, serta tahap penyusunan rencana kerja
terinci serta paket kerjanya.
Teknik PIP (Performance
Improvement Planning) adalah teknik perencanaan guna menentukan strategi serta
langkah-langkah kegiatan yang terkoordinasi untuk mencapai tujuan perusahaan
melalui analisis terhadap kekuatan-kekuatan pendorong dan penghambat kinerja
perusahaan.
Teknik APP (Analisis
Persoalan Potensial) adalah teknik yang digunakan untuk mengamankan rencana
atau program yang telah disusun sedemikian rupa.
daftar Pusaka :
0 komentar: